KIM-O3 Sedikitnya 60 penari dari Koperasi Batik Karismatik Sejahtera (Kopiksera), Gabungan Karya Usaha Mandiri (Gahari) dan pecinta batik Kota Madiun, berpartisipasi dalam pagelaran tari batik massal. Kegiatan yang berlangsung di Forest Cafe Perhutani itu untuk menandai Hari Batik Nasional (2/10/2020).
“Bukan lomba, jadi kita ngadakan sendratari semua membawa batik masing-masing, motifnya motif khas Kota Madiun,” kata Murni.
Saat ini, di Kota Madiun terdapat belasan pengrajin batik dengan motif antara lain pecel, seni pencak silat dan sebagainya. Guna mendukung produktivitas dan pengembangan usaha, menurut Murniati, segala kebutuhan produksi telah disediakan oleh Kopiksera.
“Kita kan ada Koperasi Batik Karismatik Sejahtera. Jadi semua diwadahi di situ. Koperasi produksi, jadi misalkan ada anggota yang butuh kain, butuh pewarna, butuh apapun untuk produksi batik itu disediakan di Koptiksera,” ujarnya.
Pengrajin batik di Kota Madiun, lanjut Murniati, memiliki semangat yang cukup tinggi dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produksinya. Sehingga diharapkan, batik Madiun bisa menyamai produk dari daerah lain seperti Yogyakarta, Surakarta dan Pekalongan.