TEDAK SINTEN Budaya yang hampir dilupakan….

KIM ORO ORO OMBO – Tedak sinten merupakan warisan leluhur masyarakat Jawa untuk bayi yang berusia 7 atau 8 bulan.Tedak Sinten biasa dikenal dengan Upacara Turun Tanah yang mana Tedak berarti “Turun” dan Siten berarti “Tanah”

Dalam acara Tedak sinten kali ini prosesi dan yang perlu dipersiapkan antara lain; 1.Untuk Prosesi Upacara pertama, menginjak tetel tujuh warna : Dipersilahkan kepada Ananda QIANA RAMADHANI PRADITYA bersama kedua orang tua, papa Ddany dan Mama Erlita untuk segera menempati dan membimbing adek Qiana menuju tatanan tetel yang sudah dipersiapkan. Untuk pijakan pertama Ananda Qiana dipijakan Tetel yang berwarna Merah, warna merah pada tetel yang dipijak ananda Qiana Melambangkan KEBERANIAN
Selanjutnya dipersilahkan untuk menginjak tetel Warna PUTIH, tetel warna putih ini merupakan perlambang KESUCIAN.
Berikutnya untuk menginjak tetel Warna HIJAU yang memiliki perlambang ALAM SEMESTA
Dan melanjutkan untuk menginjak tetel Warna BIRU yang mempunyai perlambang LANGIT. Setelah itu diperkenankan untuk menginjak tetel Warna KUNING yang sebagai Perlambang CAHAYA.
Berikutnya yang harus diinjak oleh Ananda Qiana tetel WarnaJINGGA yang melambangkan MATAHARI.
Dan untuk menyempurnakan ketujuh pijakan ananda Qiana dipersilahkan untuk memijakan kaki pada tetel Warna COKLAT yang melambangkan BUMI.ketujuh warna yang sudah dilewati ananda QIANA , melambangkan berbagai unsur kehidupan di alam dunia ini, yang INSYA ALLAH kelak dengan mudahdapat dilewati oleh Ananda QIANA RAMADHANI PRADITYA
2.Prosesi Upacara Kedua menginjak tanah : QIANA RAMADHAN PRADITYA dibimbing oleh kedua orang tuanya, papa bersama mama untuk menginjakan kedua kakinya diatas tanah.Prosesi ini melambangkanuntuk pertama kalinyaturun ke tanah, dan diharapkan kelak dapat membanggakan tanah kelahiranya.
3.Prosesi Upacara Ketiga menaiki tangga :QIANA RAMADHANI PRADITYA dibimbing oleh kedua orang tuanya, papa bersama nama untuk menaiki anak tangga satu-persatu hingga menduduki puncak tangga.prosesi ini melambangkan didalam kehidupan kelak ananda QIANA INSYA ALLAH dengan mudah menyelesaikan pendidikan setingkat demi setingkat hingga meraih puncak kesuksesan, yang tentunya dapat membanggakan kedua orang tuanya dan bermanfaat bagi umat manusia.
4.Prosesi Upacara Keempat memasuki sangkar : Ananda QIANA dibimbing oleh BUNDA untuk bersama-sama memasuki sangkar ayam. Prosesi ini melambangkan agar kelak QIANA RAMADHAN PRADITYA dapat membaur dengan masyarakat dan memetuhi adat-itiadat setempat.Dan selanjutnya dipersilahkan untuk Ananda QIANA memegang satu buah barang yang berada di dalam sangkar, Prosesi ini melambangkan barang yang pertama kali akan dipegang, kelak dalam kehidupan SRIKANDI , akan berkecimpung dalam hal tersebut.
5.Prosesi Upacara Kelima menaburkan hasil bumi :mama Erlita bersama Papa Dany menaburkan bebagai macam biji-bijian hasil bumi dan uanglogam. Prosesi ini memberikan contoh kepada Ananda QIANA agar kelak senantiasa mengasihi sesama dan selalu ikhlas beramal.
6.Prosesi Upacara Keenam membasuh kaki dengan air bunga setaman : Dipersilahkan Gema Dewi untuk berkenan membasuh kaki Ananda QIANA dengan air bunga setaman.Dilanjutkan kepada kedua orang tua papa bersama mama dimohon untukmembasuh kaki Ananda Qiana dengan air bunga setaman.Prosesi ini dilakukan agar kelak QIANA RAMADHANI PRADITYA dapat membawa harum nama baik keluarga dan mampu menjalani kehidupan dengan bersih
7.Prosesi Upacara Ketujuh memberikan wewangian dan membagi-bagikan bingkisan :Mama Erlita dipersilahkan untuk mengeringkan dan memberikan wewangian kepada putrinya Prosesi ini melambangkan agar Ananda QIANA RAMADHANI PRADITYA senantiasa berpedoman, bahwa kebersihan sebagian dari pada iman.Dan untuk melengkapi dan menyemarakan prosesi upacara turun tanah ini kepada. QIANA RAMADHANI PRADITYA untuk menempati tempat yang sudah dipersiapkandan dengan bimbingan kedua orang tua untuk menaburkan sesuatu yang bermanfaat.

Demikian rangkaian Upacara Turun Tanah QIANA RAMADHANI PRADITYA
semoga kelak menjadi anak yang berbakti dan dapatmembanggakan kedua orang tua, serta bermanfaat dalam kehidupan umat manusia.

“ AMIN YA ROBBAL ALAMIN “

Tinggalkan Balasan